Sunday, December 7, 2014

Fokus dalam Kepemimpinan




Baru-baru ini Saya selesai membaca sebuah buku berjudul “Focus – The Hidden Driver of Excellence”. Buku terbaru dari Daniel Goleman, seorang psikolog yang terkenal dengan bukunya berjudul ”Emotional Intelligence”. Ada banyak hal baru yang saya dapatnya dari buku terbarunya tersebut, dan saya ingin menuliskan salah satunya yang terkait dengan kepemimpinan.

Menurut Daniel, “fokus” menjadi sangat penting dalam kehidupan pribadi dan profesional kita di jaman sekarang ini. Begitu banyak hal yang bisa megganggu atensi kita terhadap hal-hal yang menjadi prioritas, sehingga kesadaran tentang “fokus” menjadi patut untuk diperhatikan. Fokus sangat utama dalam apa pun yang kita lakukan. Semakin baik kita memusatkan perhatian kita pada suatu hal, semakin baik hasil yang kita dapatkan. Hal ini pun berlaku dalam bidang kepemimpinan.

Lebih jauh lagi, Daniel memperkenalkan tiga jenis fokus. Saya akan menjelaskan secara singkat masing-masing tipe tersebut, terutamanya yang terkait dengan kepemimpinan kita sebagai seorang pemilik bisnis atau pemimpin di suatu perusahaan.

Tipe fokus yang pertama adalah Inner Focus, yaitu maksudnya adalah kesadaran diri dan manajemen diri – misalnya seberapa besar kita bisa selaras dengan nilai-nilai diri kita, atau seberapa jauh kita bisa mengenal kekuatan dan batasan diri kita. Dengan adanya “inner focus” yang baik, kita jadi memiliki rasa percaya diri yang realistis dan kita juga mampu mengatasi emosi-emosi negatif sehingga mereka tidak mengganggu dalam menjalankan fungsi kita sebagai seorang pemimpin.  Kita bisa memastikan agar emosi positif kita tetap memotivasi kita dalam mengejar sasaran dan impian kita, dan juga pulih dari bermacam kegagalan. Bila kita selaras dengan nilai-nilai diri, kita akan mudah menentukan prioritas dan mengambil keputusan dengan penuh keyakinan kapan pun kita membutuhkannya.

Other focusmerupakan tipe fokus kedua, yang menjabarkan seberapa baik kita bisa selaras dengan orang lain. Empati kita memungkinkan kita memahami bagaimana orang mempersepsikan suatu kejadian, memahami perasaan mereka, sehingga kita sebagai seorang pemimpin bisa paham juga apa yang kita perlu lakukan untuk membantu mereka mencapai yang terbaik dari diri mereka. Kita bisa menselaraskan apa yang menurut team kita penting terhadap apa yang perusahaan atau bisnis utamakan. Kita bisa menggerakan team kita dengan lebih baik karena kita paham apa yang menjadi “motivation driver” team kita.

Selain kedua tipe fokus di atas, ada yang namanya Outer focus. Tipe fokus ini berkaitan dengan seberapa baik kita dapat merasakan sistem yang lebih besar dari diri kita dan bisnis kita, apa pun yang menjadi bagian dari dunia dimana kita berada. Contohnya adalah dinamika organisasi, misal opini siapa yang paling menentukan dalam pengambilan keputusan. Contoh lainnya adalah bagaimana kekuatan ekonomi atau teknologi baru dapat memutarbalikkan kondisi pasar dan isu-isu lingkungan yang mempengaruhi bagaimana proses-proses yang bisnis kita lakukan harus menghasilkan emisi berkadar karbon rendah, dan lain-lain. Dengan adanya “outer focus”, kita sebagai seorang pemimpin mampu memformulasikan berbagai strategi bisnis yang dapat mengantisipasi dan memenangkan apa pun yang akan terjadi di luar sana, dan sebagainya.

Pada akhirnya menurut Daniel, kita dapat melatih fokus kita. Konsentrasi seperti halnya otot tubuh kita. Ada berbagai tipe olah raga pikiran yang akan memperbaiki daya fokus kita.

No comments: