Kisah Banzan

Alkisah ada seseorang bernama Banzan. Sebelum dia menjadi seorang Master Zen yang hebat, dia menghabiskan waktu bertahun tahun untuk mendapatkan pencerahan tanpa hasil. Lalu suatu hari saat dia berjalan jalan di dalam sebuah pasar dia mendengar percakapan antara seorang penjual daging dan pembelinya. "Berikan saya potongan daging yang terbaik", kata si pembeli. Lalu si tukang daging menjawab, "setiap potong daging yang saya jual adalah yang terbaik. Tidak ada potongan daging yang bukan yang terbaik." Mendengar hal ini, Banzan mendapat pencerahan dengan seketika. 

Ada yang paham mengapa dia mendapat pencerahan?

Cermin

Cermin. Siapa yang tidak kenal benda itu. Berapa banyak orang yang menggunakannya? Berapa kali sehari kita memandangnya? Mungkin tanpa kita sadari kita sudah sangat bergantung padanya untuk menilai seberapa bagus diri kita. Bahkan saat kita ingin beribadah, apakah ke masjid, gereja, kuil, dll, tak lupa kita bercermin. Namun seberapa sering kita menggunakan cermin yang sesungguhnya? Cermin yang kita akan temukan ketika kita masuk ke dalam diri kita, ke dalam hati nurani kita, dan disana kita seharusnya memandang, mendengar, dan merasakan pantulan diri kita sesungguhnya dari cermin yang sesungguhnya, yang jujur apa adanya. Seharusnya kita melakukan itu lebih sering, saat akan beribadah, saat selesai beribadah, saat bekerja, saat mengkritik, saat menghujat, saat menghakimi, dll.