Wednesday, February 23, 2011

Perception is projection

Pernyataan ini berasal dari Carl Gustav Jung, seorang psikoterapis dan psikitater dari Swiss.

Apa yang dimaksud dengan pernyataannya itu adalah bahwa apa yang kita lihat atau rasakan di diri orang lain atau penilaian apa yang kita berikan pada orang lain (apakah itu penilaian positif atau negatif) adalah apa yang ada pada diri kita atau apa yang kita secara tidak sadar butuhkan yang kita proyeksikan pada mereka.

Ini berasal dari pemahaman bahwa untuk bisa mengenali perilaku atau sifat tertentu pada orang lain, struktur perilaku atau sifat itu harus ada atau merupakan apa yang kita butuhkan di dalam diri kita juga. Apa yang kita lihat pada orang lain adalah refleksi dari diri kita sendiri.

Berikut adalah tiga contoh kejadian dan apa yang mungkin merupakan proyeksinya:

1.  Kejadian: Rudi mengeluh bahwa atasannya tidak menyukainya karena atasannya tersebut tidak pernah menghargai hasil kerjanya.
Kemungkinan yang Rudi Proyeksikan: Mungkin Rudi memiliki kebutuhan untuk dihargai dalam pekerjaan.
2.  Kejadian: Nina, saat memberikan suatu pelatihan di kantornya, merasa sebal dengan salah seorang peserta yang berasal dari departemen marketing yang sepertinya sibuk sendiri dan tidak memperhatikan pelajaran yang dia sedang berikan.
Kemungkinan yang Nina Proyeksikan: Mungkin Nina adalah seorang yang terlalu fokus dengan apa yang dia kejar dengan cara tidak menghargai atau memperhatikan kebutuhan team-nya.
3.   Kejadian: Tini menegur temannya karena dia terlalu sering menghamburkan uang untuk berbelanja pakaian.
    Kemungkinan yang Tini Proyeksikan: Tini sedang merasa tidak aman secara finansial.

Kita bisa lihat dari ketiga contoh di atas, bahwa apa yang mereka persepsikan mengenai orang lain adalah proyeksi dari apa yang ada di diri mereka saat itu. Ketika kita melakukan penilaian seperti itu mengenai orang lain, ada kecenderungan kita berada dalam posisi “Victim”, dan bukan dalam posisi “Victory” dalam kehidupan kita sendiri.

Lalu bagaimana sebaiknya sikap kita? Manakala kita sedang dalam kondisi menilai perilaku atau karakter orang lain, segera sadari hal itu sebagai suatu umpan balik ke pada diri kita sendiri. Gunakanlah pertanyaan ini pada diri kita, “Apa yang perilaku atau sifat dari orang tersebut yang juga sesuai dengan keadaan kita sendiri?” Sebagai latihan, silahkan kita ingat-ingat suatu peristiwa, entah itu di tempat kerja atau di tempat lain, saat melakukan penilaian atau mengkritisi orang lain. Diam sejenak dan evaluasi peristiwa tersebut dengan bertanya pada diri kita sendiri, “Hal apa yang sebetulnya saya butuhkan yang saya lihat dari orang itu?” “Apa yang dari orang tersebut tunjukan yang merupakan hal yang sama di diri saya?”

Di saat kita menyadari, ini merupakan suatu pencerahan besar terhadap apa yang kita bisa sadari dari diri kita dan ketika kita sudah menyadarinya, hanya kitalah yang mampu merubah kondisi internal kita.

Pelajaran dari hal ini adalah di saat kita merasa tidak senang atau tidak suka dengan orang lain, hanya ada satu tempat untuk mendapatkan jawaban bagaimana mengatasinya, yaitu dengan melihat ke dalam diri kita sendiri. Ketika kita merubah persepsi di dalam diri kita, tiba-tiba dunia di sekitar kita, termasuk pandangan kita terhadap orang yang kita tidak suka, pun ikut berubah.

No comments: