Selama saya menggunakan teknik Time Line Therapy™, hal yang paling saya sukai dari teknik ini adalah hampir tidak terjadi katarsis. Sebelumnya kita sudah terbiasa beranggapan bahwa ketika kita memiliki suatu masalah psikologis, maka perlu waktu yang teramat sangat lama untuk membereskannya. Dan disaat kita membereskannya, kita biasanya beranggapan akan ada suatu "pergolakan emosi" yang kita harus alami. Hal ini hampir tidak pernah saya alami dengan teknik Time Line Therapy™. Semua terjadi dengan mudah saja. Seseorang datang dengan segunung masalah emosional, kemudian kami berbincang-bincang, intervensi, dan selesai. Dia pun pulang.
Sebetulnya apa yang telah terjadi?
Keberhasilan teknik Time Line Therapy™ dapat dijelaskan dengan berbagai pendekatan. i) Pendekatan psikologi (reframing); ii) Metafisik; iii) Kuantum Fisika (non-mirror image reverse).
Untuk saat ini saya akan menjelaskannya dari sisi Kuantum Fisika, yaitu dengan apa yang disebut Cartesian coordinates. Mungkin ada yang masih ingat atau pernah mendengar nama itu? Silahkan search di google makan akan muncul seabreg penjelasannya, hehehe..
Cartesian coordinates bisa dibayangkan terdiri dari sumbu x dan sumbu y yang saling memotong tegak lurus di tengah kedua sumbu tersebut dan membentuk 4 kuadran (bentuknya mungkin bisa mengingat 4 kuadran Robert T. Kiyosaki. ^_^). Kuadran I adalah kuadran yang dibentuk oleh x positif dan y positif. Apabila ada garis diagonal yang melintang di kuadran I tersebut, hal ini berarti titik-titik di garis tersebut adalah x = y. Nah bila kemudian ada garis diagonal yang sama melintangi kuadran IV, yaitu - x dan - y (disebut juga non-mirror reverse), maka titik-titik pada garis tersebut pun adalah - x = - y. Menurut ilmu matematika waktu kita SMA, ketika kita meletakkan tanda = pada kedua persamaan tadi akan menjadi x = y = - x = - y. Lalu apa yang terjadi? Kedua sisi dari persamaan tersebut saling meniadakan.
Emosi negatif yang muncul pertama kali pada Time Line Therapy™ terletak pada suatu titik di kuadran I yaitu x = y. Kemudian dengan posisi berada di atas time line (disosiasi dari emosi), sebelum emosi negatif pertama kali muncul, dan menghadap ke sekarang, adalah kebalikan persis dari emosi negatif tersebut. Posisi inilah merupakan non-mirror image reverse (kuadran IV) terhadap posisi emosi negatif tadi sehingga akan meniadakan emosi negatif itu menjadi tidak pernah ada.
Seolah-olah kita memiliki foto hitam putih dan memiliki foto negatifnya, lalu kita meletakan kedua foto tersebut secara tumpang tindih maka gambar di foto tersebut akan hilang. Itulah makanya di Time Line Therapy™ kita tidak menekan emosi negatif, bukan menerimanya, bukan mengendalikannya, tidak mengalihkannya, apalagi melampiaskannya. Emosi-emosi negatif tersebut lepas, hilang, seperti seolah-olah tidak ada.
Seseorang yang baru selesai menjalani teknik ini merasakan kelegaan emosi, selain itu tidak ada perubahan apa-apa, tidak ada drama, tidak ada pergolakan emosional, katarsis, dll. Bahkan dia tidak sadar akan perubahan kuantum yang baru saja terjadi pada dirinya. Karena memang perubahan itu terjadi secara tidak sadar. Mereka pulang dengan santai, dan ketika saya menerima laporan umpan balik, mereka biasanya mengatakan, bahwa mereka bisa "memilih" emosi apa yang mereka inginkan. Seolah mereka memiliki banyak pilihan untuk mengambil suatu keputusan.
1 comment:
Ah! akhirnya aku menemukan apa yang saya cari. Somtimes dibutuhkan upaya untuk menemukan begitu banyak berguna bahkan sepotong kecil informasi.
Post a Comment