Wednesday, August 27, 2008

Buku - A Whole New Mind: Why Right-Brainers Will Rule the Future

Teman2,

Sekitar 3 minggu yang lalu, ketika saya berkunjung ke Toko Buku Aksara di Cilandak Town Square tanpa sengaja mata saya memandang sebuah buku warna jingga dengan judul "A Whole New Mind". Saya jadi ingat sepertinya beberapa waktu (bulan) lalu ada salah satu anggota sebuah milis membahas mengenai buku ini. Dari judul dan disain sampulnya membuat saya penasaran sehingga saya membelinya.

"A Whole New Mind", pengarangnya adalah Daniel H. Pink. Buku ini mengatakan bahwa masa depan dari bisnis gobal akan dikuasai oleh orang-orang yang memanfaatkan otak kanannya (The Right Brainers).

Nah, diawali dengan sedikit tur ke sebuah laboratorioum neuroscience yang mempelajari aktivitas otak kanan dan kiri, Pink kemudian melanjutkan dengan sedikit latar belakang yang menjabarkan tentang 3 zaman yang kemudian beliau tambahkan dengan 1 zaman lagi, yang beliau prediksi akan segera terjadi:

1. Zaman Agrikultur/Pertanian (Petani)
2. Zaman Industri (Pekerja Pabrik/blue collar)
3. Zaman Informasi (Pekerja Iptek/white collar)

Ketiga zaman di atas sudah dan sedang kita lalui, dimana Zaman Informasi sudah diprediksikan sebelumnya oleh John Naisbitt yang menggantikan Zaman Industri. Pink lalu menyatakan bahwa Zaman Informasi pun tak lama lagi akan digeser dengan zaman baru, yaitu:

4. Zaman Konseptual (Pencipta, Kreativitas, Empatis)

Berbeda dengan Zaman Informasi yang sangat didominasi oleh orang-orang yang menggunakan otak kirinya (IQ), Zaman Konseptual membutuhkan lebih dari sekedar IQ. Justru, zaman ini akan bercirikan oleh orang-orang yang menggunakan otak kanannya (misal EQ). Hal ini bukan berarti otak kiri tidak dibutuhkan lagi, namun otak kiri saja tidak lagi cukup. Mengapa?

Pink menyebutkan adanya 3 kecenderungan yang mengarahkan masa depan bisnis dan ekonomi dunia; yaitu Kelimpahan (konsumer memiliki banyak sekali pilihan, semuanya tersedia), bangkitnya Asia (segala hal bisa di-outsourcing-kan ke pekerja di Asia yang jauh lebih murah), dan Otomatisasi (komputerisasi, robot, dll).


Orang-orang yang cerdas secara IQ (misal engineer, dokter, pengacara, progamer, dll) sudah semakin banyak, bahkan sudah banyak dari pekerjaan mereka mulai diotomatisasikan. Lulusan MBA dan Ph.D di Asia, seperti di India dan Cina, harganya lebih murah dan memiliki kecerdasan yang sama bahkan bisa melebihi, para Lulusan MBA dan Ph.D di negara-negara barat.

Maka ada tiga bentuk pertanyaan untuk mengevaluasi kelanggengan jenis pekerjaan kita:

1. Apakah sebuah komputer dapat mengerjakannya dengan lebih cepat?
2. Apakah hasil pekerjaan kita masih dibutuhkan dalam dunia yang sudah berlimpah ini?
3. Apakah orang dari negara lain dapat mengerjakannya dengan lebih murah?

Apabila anda menjawab "ya" untuk pertanyaan nomor 1 dan 3, dan "tidak" untuk pertanyaan 2, maka karir anda sedang terancam. Lalu bagaimana? Perlu adanya suatu pembeda yang kompetitif, yaitu kreativitas, yang tentunya membutuhkan kemampuan otak kanan. Selain kreativitas, penentu lainnya adalah kemampuan mencipta, kepekaan emosi, empati, spiritualitas, konseptual, yang kesemuanya adalah peran dari otak kanan.

Kemudian Pink menjabarkan adanya 6 indrawi (kemampuan) yang perlu dimiliki agar bisa bertahan di Zaman Konseptual:

1. Disain; tidak hanya sekedar fungsi, namun juga memuaskan panca indra (karena disain sampul buku ini juga yang membuat saya tertarik membeli bukunya.. :))
2. Cerita/metafora: Narasi yang ditambahkan ke dalam produk dan jasa; bukan hanya sekedar argumentasi dan detil komposisi produk dan jasa
3. Simfoni: Pola pikir gambaran besar, bukan fokus pada detil
4. Empati: Lebih dari sekedar logika, melibatkan emosi dan intuisi
5. Permainan: Membawa humor dan kesegaran pada bisnis, produk, dan jasa
6. Makna: nilai-nilai imateril dari produk dan jasa

Pada akhirnya, Pink juga memberikan saran-saran praktis untuk melatih keenam kemampuan di atas.

Salah satu hal yang membuat saya terkesan adalah, bahwa sudah banyak sekolah-sekolah di USA yang mulai memasukan kurikulum yang memiliki unsur pemberdayaan otak kanan. Misalnya sudah mulai banyak sekolah kedokteran yang memiliki mata kuliah dimana mahasiswanya belajar untuk mendengarkan pasiennya secara empati. Disana mereka belajar bukan hanya bertanya "bagian tubuh mana yang sakit?", namun juga "ceritakan tentang kehidupan anda", dll.

Sebagai penutup, buku ini patut dibaca. Selain gaya tulisan Pink yang "gaul" dan ringan, buku ini memang mencerahkan pikiran saya dan tentunya siapa saja yang membacanya.

1 comment:

Anonymous said...

wah bermanfaat sekali, saya link back postingannya ya, untuk referensi di blog saya. terima kasih.